KIBLAT SHOLAT
Kalau ada perintah "
Hendaklah kamu sholat didalam rumahmu " maksudnya kalau kamu sholat
jangan malah keluar, didalam saja. Kalau akan sholat membaca " Allohu
Akbar " malah ngelencer ketoko, itu namanya sholat diluar rumah.
Kalau kiblatnya jasmani itu batu,
sedangkan batu itu diterangkan dalam Al Qur-an bahwa berasal dari Ath-Thiin
HIJAAROTAN MIN THIIN
" Batu itu dari tanah campur
air ".
Kalau batu itu dati tanah liat
campur air, maka jasmani manusia itu juga dari Thiin.
WALAQOD KHOLAQNAL INSAANA MIN THIIN
" Dan sungguh Kami menjadikan
manusia itu dari ath-thiin ".
Jadi kalau sholat, jasmani itu
kiblatnya ke ka'bah di Makkah, ka'bah itu bangunan dari batu, ini jenisnya
jasmani. Tetapi kalau kiblatnya sholat itu bukan ke sana. mengapa ? Karena
kiblatnya sholat dengan kiblatnya orang sholat itu sudah lain.
Kalau begitu kiblatnya sholat itu
mana ? Yang dinamakan sholat itukan menyembah kepada Alloh, sedangkan Alloh itu
lebih dekat dari pada urat leher kita.
WA NAHNU AQROBU ILAIHI MIN HABLIL
WARIID.( Surat Qof, ayat no.9 )
" Dan Kami lebih dekat kepada
manusia lebih dekat dari pada dekatnya urat leher ".
Waktu membaca Allohu akbar, koq
malah ditinggal yang disembah itu lebih dekat dan kiblatnya sholat itu kedalam,
sedang kiblatnya orang sholat itu kesana (Makkah), jadi jenisnya
sendiri-sendiri. Maka mungkin bisa khusu' kalau fikirannya tidak ditunjukkan
dimana kiblatnya sholat.
Kamu itu sholat, mengapa kalau
sholat itu muser saja ? Katanya fikiran " saya ini menghadap ke mana ?
.Jasmani ditunjukkan kiblatnya, sedang saya tidak diberi petunjuk harus
menghadap ke mana ?
Alloh Ta'ala berfirman :
WAIDZAA SA'-ALAKA 'IBAADI 'ANNII
FAINNII QORIIB
" Dan jika hambaku bertanya
tentangKu, katakan bahwa Aku ini dekat".
Itu menunjukkan supaya kita
berkiblat kalau sholat. Kita berkiblat kepada hati kita sendiri. Jadi kiblatnya
itu kedalam bukan keluar, dengan begitu nanti bisa khusu'. Itulah pengertian
hadits yang artinya " sholatlah didalam rumahmu ", jangan sampai
keliru faham.
Ada hadits lain menerangkan :
YA'-TII 'ALAAN NAASI ZAMAANUN YUSHOLLUUNA
WALAA YUSHOLLUUN
" Akan datang suatu zaman,
orang kelihatannya sholat, tetapi tidak sholat ".
- Kelihatannya sholat tetapi tidak sholat.
- Kelihatannya Allohu akbar tetapi tidak Allohu akbar .
- Kelihatannya ruku' tetapi tidak ruku'.
- Kelihatannya sujud tetapi tidak sujud .
- Kelihatannya duduk tetapi tidak duduk.
- Kelihatannya berdiri tetapi tidak berdiri.
Bagaimana kalau begitu ? Ya akan
disediakan neraka Wail.
FAWAILUL LILMUSHOLLIIN
" Neraka wail untuk orang-orang
yang sholat "
Memang benar
AL ISLAAMU MAHJUUBUN LILMUSLIMIIN
" Cahaya Islam itu dihalangi
oleh orang Islam sendiri ".
CONTOH CAHAYA ISLAM :
1. Cahaya Islam ke 1
WA QUULUU LINNAASI HUSNA " Dan
berkatalah yang baik kepada sesama manusia".
Kepada sesama manusia itu kita harus
berkata yang baik, itu adalah ajaran Agama Islam. Kalau ada orang Islam itu
berkata yang tidak baik, menyakitkan hati dan sebagainya itu bukan perintah
Islam, Itu namanya menghalang-halangi sinar Islam. Jadi sinar Islam itu
dihalangi oleh perilakunya sebagian orang Islam sendiri.
Ini adalah bukti bahwa Islam itu
tidak identik dengan muslim.
2. Cahaya Islamke 2
WATA'AAWANUU'ALAL BIRRI WAT-TAQWAA
" Dan tolong-menolonglah kamu dalam urusan kebaikan dan Taqwa ".
Kalau ada orang Islam yang tidak mau
tolong menolong itu bukan ajaran Islam, itu adalah orangnya sendiri. Jadi
kalau ada orang Islam yang tidak mau tolong-menolong itu jangan disalahkan
agamanya. Kalau sampai ada yang agamanya terbawa itu sebabnya juga karena
perilakunya umat Islam yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Contoh:
Karena terlalu jengkel kepada
anaknya, sampai ada keluar perkataan yang tidak baik.
Kehilangan telor satu saja tidak
apa-apa.
Tetapi kalau perkataan itu
dijelaskan; yang bertelur itu siapa ?
Ada lagi : Dinasehati mbandel,
seperti kambing saja. kalau saya ini kambing, terus yang melahirkan siapa ? Apa
kambing ajaib ?
Adalagi ada orang yang mau melakukan
sesuatu yang jahat berkata : Disini saja mumpung tidak ada orang.Sepintas lalu
kalimat ini benar. Kalau tidak ada orang lalu dirinya sendiri dianggap apa ?
Dirinya sudah dianggap bukan manusia lagi.Kalau bukan manusia mungkin syaithon.
3. Cahaya Islam ke 3.
Cahaya Islam itu dihalang-halangi
oleh orang Islam sendiri, makanya kita harus menyadari bahwa didalam Al
Qur-an surat Ar Ro'du ayat no.11, itu ada keterangan.
INNALLOHA LAA YUGHOYYIRU MAABIQOUMIN
HATTAA YUGHOYYIRU MAA BIANFUSIHIM
" Alloh tidak akan merubah
nasib suatu kaum sebelum kaum itu merubah apa yang ada pada dirinya sendiri
".
- Kalau kita dalam keadaan sulit, selama kita tidak mau
merubah menuju kebaikan, selamanya akan sulit.
- Kalau kita berada dalam keadaan nifaq, selama tidak mau
merubah menjadi iman yang muchlish, selamanya kita akan berkumur pada
kemunafikan.
- Kalau kita dalam keadaan kebodohan, tidak mau hijrah
merubah keadaan menjadi berilmu kita akan tetap dalam keadaan bodoh.
- Kalau kita dalam kemunduran, selama kita tidak mau
merubah menjadi kemajuan, selamanya akan tetap mundur.
- Di waktu kita dalam kekacauan kalau tidak ada kesadaran
kemuju kepada ketentraman, kedamaian, kemaslahatan, maka selamanya akan
tetap dalam kekacauan.
- Rubahlah, mari kita rubah dari keadaan yang tidak baik
menuju yang baik. Itulah yang dinamakan hijrah.
Sebaik-baik hijrah adalah
hijrah dari sesuatu yang dilarang oleh Alloh Ta'ala menuju keridloanNya.
AFDLOOLUL MUHAAJIRIINA MAN HAJARO
MANAHALLOH
" Sebaik-baik hijrah itu adalah
dari sesuatu yang dilarang oleh Alloh menuju kepada ridlo Alloh".
Oleh : Si Pincang
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !