Headlines News :

Now

يتم التشغيل بواسطة Blogger.

Latest Post

TURUNNYA KITAB SUCI

Written By Unknown on 12.28.2012 | 23:00








Dan berapakah jumlahnya kitab suci yang turun dari langit itu?
Shohabat Abi Dzarrin Al Ghiffari RA. tanya kepada Rosululloh
YA ROSUULULLOH KAM KITAABIN ANZALALLOHU AZZA WAJALLA?
Artinya : Ya Rosul, berapakah kitab yang diturunkan oleh Alloh?

Rosul menjawab:
MI-ATU KITAABIN WA ARBA’ATU KUTUBIN
Artinya : Jumlah kitab yang diturunkan itu104 kitab suci.

Diturunkan kepada siapa?
1. UNZILA ‘ALA SYITSIN KHOMSIINA SHOHIIFATAN
Artinya : Diturunkan kepada Nabiyulloh Syits bin Adam jumlahnya 50 kitab suci.

2. WA ‘ALA IDRIISA TSALAATSIINA SHOHIIFATAN
Artinya : Dan diturunkan kepada Nabiyulloh Idris 30 kitab suci (shuhuf).

3. WA ‘ALA IBROOHIIMA ‘ASYARO SHOHAA-IFA
Artinya : Dan diturunkan kepada Nabiyulloh Ibroohim 10 kitab suci.

4. WA ‘ALA MUUSA QOBLAT TAUROOTA ‘ASYARO SHOHAA-IFA
Artinya : Dan diturunkan kepada Nabi Musa sebelum kitab Taurot 10 kitab.

5. WA ANZALAT TAUROOTA WAL INJIILA WAZ ZABUURO WAL FURQOON
Artinya : Dan diturunkan kitab Taurot, Injil, Zabur dan Furqon.
·         Diturunkan kepada Nabi Syits 50 kitab suci.
·         Diturunkan kepada Nabi Idris 30 kitab suci.
·         Diturunkan kepada Nabi Ibrohim 10 kitab suci.
·         Diturunkan kepada Nabi Musa sebelum kitab Taurot 10 kitab suci.
·         Kemudian kitab Taurot diturunkan kepada Nabi Musa.
·         Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud.
·         Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa.
·         Kitab Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad.
Jadi jumlah semuanya ada 104 kitab suci.





WAKTU TURUNNYA KITAB SUCI
~ Nabi Adam wafat pada usia 936 tahun. Setelah wafatnya Nabi Adam kemudian Alloh Ta’ala menurunkan kitab kepada putranya  yaitu Nabi Syits sejumlah 50 kitab suci.

~ Setelah turunnya kitab suci kepada Nabiyulloh Syits berselang 350 tahun turun kitab suci kepada Nabiyulloh Idris.

~ Kemudian berselang 2000 tahun dari turunnya kitab kepada Nabiyulloh Idris barulah Alloh Ta’ala menurunkan 10 kitab kepada Nabiyulloh Ibrohim.

~ Kemudian berselang 700 tahun dari turunnya kitab atau shuhuf Ibrohim, Alloh Ta’ala menurunkan shuhuf, 10 kitab kepada Nabiyulloh Musa.

~ Setelah turunnya kitab suci kepada  Nabiyulloh  Musa kemudian berselang 500 tahun turunlah kitab suci Zabur kepada Nabiyulloh Dawud.

~ Setelah kitab Zabur turun kepada Nabiyulloh Dawud, kemudian berselang 1200 tahun turun kitab suci Injil kepada Nabiyulloh Isa.

~ Setelah kitab Injil turun kepada Nabiyulloh Isa, kemudian berselang 610 tahun turun kitab Al Qur’an kepada Nabiyulloh Muhammad SAW.

Jumlah Nabi ada 124.000 nabi, padahal Alloh Ta’ala hanya menurunkan kitab kepada 7 nabi, bagaimana dengan nabi-nabi yang lainnya?
Nabi-nabi yang lainnya berpedoman kepada 104 kitab itu. Jadi banyak Nabi-nabi yang tidak dituruni kitab.

Tapi menurut hadits semua kitab-kitab yang diturunkan kepada Nabi-nabi itu semuanya awal turunnya di bulan Romadhon, tidak ada yang di luar bulan Romadhon. Oleh sebab itu semuanya diwajibkan puasa di bulan Romadhon.

 Oleh : Si Pincang

TUJUAN ISRO` MI’ROJ






TUJUAN ISRO` MI’ROJ BAGI NABI MUHAMMAD SAW.
      
Rosululloh SAW lahir pada tahun 570 M, kemudian pada tahun 610 Masehi diangkat menjadi Nabi, dan pada tahun 622 Masehi tepatnya pada bulan Rojab tanggal 27 malam Isnen, beliau di-Isro’ Mi’rojkan oleh Alloh Ta’ala. Lalu apakah perlunya Muhammad Rosululloh SAW itu di-Isro’ Mi’rojkan?
     
Isro’ itu perjalanan Rosululloh dari Masjidil harom (Mekkah) sampai ke Masjidil Aqsho (Palestina). Jarak antara Masjidil Harom (Mekkah), dengan Masjidil Aqsho (Palestina) pulang-pergi kurang lebih 4000 Km. Dan yang dikatakan Mi’roj adalah Rosululloh naik dari Masjidil Aqsho sampai ke Sidrotil Muntaha. Dan perjalanan Isro’ Mi’roj Rosululloh itu dari berangkat sampai kembali lagi, itu hanya semalam.
      
Adapun perlunya Rosululloh SAW di-Isro’kan oleh Alloh Ta’ala, yakni untuk memperlihatkan kepada Rosululloh sebagian ayat-ayat Alloh. Ini diterangkan dalam Al Qur-an surat Al Isro` ayat 1. LINURIYAHUU MIN AAYAATINAA (Al Isro` / 1)
Artinya : “Untuk Kami perlihatkan kepada dia, sebagian ayat-ayatKu”.
      
Adapun perlunya Rosululloh di-Mi’rojkan, diterangkan dalam Al Qur-an surat An Najm ayat 18.
RO-AA MIN AAYAATI ROBBIHIL KUBROO (An Najm / 18)
Artinya : “Melihat sebagian ayat-ayat Tuhannya yang besar”.
      
Jadi perlunya Nabi Muhammad SAW di-Mi’rojkan adalah untuk melihat sebagian tanda-tanda Alloh yang besar, ini khusus untuk Nabi Muhammad SAW, karena beliau selama menjadi Nabi 12 tahun, itu menerima wahyu dari Alloh Ta’ala perantaraan Malaikat Jibril, yang isi dari wahyu itu berisi bermacam-macam berita. Dalam wahyu itu diberitakan :
·         Ada Rosul yang namanya Adam AS.
·         Ada Rosul yang namanya Idris AS.
·         Ada Rosul yang namanya Nuh AS.
·         Ada Rosul yang namanya Ibrohim AS.
·         Ada Rosul yang namanya Musa AS.
·         Ada Rosul yang namanya Harun AS.
·         Ada Rosul yang namanya Yusuf AS.
·         Ada Rosul yang namanya Ya’qub AS.
·         Ada Rosul yang namanya Syu’aib AS.
·         Ada Rosul yang namanya Isa AS, dan lain sebagainya.
·         Ada syurga.
·         Ada neraka.
Akan tetapi semuanya itu masih berupa berita, Nabi Muhammad sendiri belum menyaksikan langsung akan apa-apa yang sudah diberitakan melalui wahyu yang dibawa oleh Malaikat Jibril tersebut. Oleh sebab itu Rosululloh di-Isro` Mi’rojkan, sehingga Rosululloh bertemu dengan Nabi-

Nabi yang diberitakan selama 12 tahun itu. Disitu Rosululloh :
·         Bertemu Nabi Adam AS.
·         Bertemu Nabi Idris AS.
·         Bertemu Nabi Ibrohim AS.
·         Bertemu Nabi Musa AS.
·         Bertemu Nabi Harun AS.
·         Bertemu Nabi Isa AS.
·         Bertemu Nabi Dawud AS, dan lain-lainnya.
Mengapakah Nabi Muhammad bertemu dengan para Nabi-Nabi ?
Karena Nabi-Nabi yang dipertemukan dalam Mi’roj itu semua pengalaman-pengalamannya, peristiwa-peristiwanya juga akan dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Jadi Nabi Muhammad akan mengalami peristiwanya Nabi Adam AS. Nabi Muhammad akan mengalami peristiwanya Nabi Ibrohim AS. Nabi Muhammad akan mengalami peristiwanya Nabi Yusuf AS. Nabi Muhammad juga akan mengalami peristiwanya Nabi Isa AS, dan sebagainya. Hal ini bisa dibaca dalam kitab-kitab Tarikh, nanti kita akan mengetahui sendiri, bahwa peristiwa-peristiwa yang dialami oleh para Nabi-Nabi itu juga dialami Nabi Muhammad SAW.
      
Jadi Nabi Muhammad SAW dipertemukan dengan apa-apa yang telah deberitakan kepadanya, sehingga Nabi Muhammad SAW sadar, bahwa bukan hanya beliau saja yang mengalami peristiwa-peristiwa yang beliau alami, akan tetapi semua tokoh-tokoh terdahulu juga mengalami pahit-getirnya didalam perjuangan.
      
Begitu juga berita adanya syurga, berita adanya neraka, berita adanya Kursiyyulloh, Semuanya yang asalnya berita kemudian disaksikan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW. Begitu juga berita adanya Qolam Nun : Wal Qolami Wamaa Yasthuruun, dalam Mi’roj, oleh Nabi Muhammad SAW dibuktikan sendiri akan adanya berita tersebut. Berita adanya Sidrotil Muntaha, juga dibuktikan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW. Inilah perlunya Mi’roj untuk Nabi Muhammad SAW.




TUJUAN ISRO’ MI’ROJ UNTUK UMAT ISLAM.
      
Adapun tujuannya Isro’ Mi’roj khusus untuk umat Islam adalah untuk menguji keimanan umat Islam. Hal ini tersebut dalam Al Qur-an surat Al Isro` ayat 60.
WAMAA JA’ALNARRU`YALLATII AROIINAAKA ILLAA FITNATAL LINNAASI (Al Isro` / 60)
“dan Kami tidak menjadikan penglihatan yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia”

 Oleh : Si Pincang

MAKALAH TEKNIK MEMBACA SQ3R






BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang
Sekarang ini banyak orang memerlukan informasi sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat, sehingga segala perubahan yang sangat cepat dapat diketahui segera. Sebagai contoh dapat dilihat dari krisis ekonomi yang sedang dialami sekarang ini, dari permasalahan ini harga selalu berubah dengan cepat. Informasi semacam itu dapat segera diketahui baik dari media elektronik, seperti televisi, radio, internet, atau media cetak seperti majalah, koran dan sebagainya. Secara tidak langsung informasi tersebut dirasakan merupak kebutuhan utama. Salah satu penyampaian yang bertahan lama dan berjangkauan luas adalah melalui bacaan. Oleh karena itu, kita dituntut untuk mempunyai kemampuan membaca dan kemampuan-kemampuan penunjang lainnya, misalnya kemampuan berbahasa.
Bebagai ungkapan yang dikemukakan oleh para ahli tentang pentingnya membaca antara lain, seperti yang dikemukakan oleh Tampubolong (1987 : 34) yang dengan tegas mengatakan bahwa dunia kita adalah dunia baca.
Untuk mengetahui dari sebagian ilmu pengetahuan dan informasi lainnya, maka diperlukan membaca. Karena membaca kita dapat mengenal dunia baru disekitar kita, bangsa lain, dan sebagainya.
Membaca salah satu keterampilan dalam berbahasa yang perlu diperhatikan. Terampil membaca menjadikan siswa memahami dengan baik semua materi pelajaran yang diajarkan. Hal ini menandakan bahwa pelajaran membaca pada bidang studi bahasa Indonesia harus mendapat perhatian yang lebih besar.
Membaca sebagai salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa, memegang peranan penting dalam pengajaran bahasa indonesia. Dikatakan penting karena, selain pelajaran menyimak, berbicara, dan menulis. Keterampilan membaca adalah salah satu alat yang sangat ampuh untuk memperoleh berbagai macam informasi tertentu, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, membaca adalah kebutuhan dasar bagi masyarakat maju. Demikian pula dalam dunia pendidikan, peranan membaca sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa. Hal ini dapat dibuktikan bahwa semakin tinggi pemahaman siswa, semakin tinggi pula pengetahuan yang dimilikinya. Dengan demikian minat baca dan kemampuan membaca siswa perlu ditumbuhkan sedini mungkin, agar siswa dapat memahami peranan dan fungsi membaca. Baik alat komunikasi maupun sebagai alat belajar untuk mengembangkan pengetahuan dan memperluas cakrawala keterampilannya. Dapat dikatakan bahwa anak didik yang mempunyai tingkat kemampuan membaca yang lebih tinggi akan lebih mudah memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang tertuang dalam media cetak atau media tulis. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah telah melakukan upaya untuk membudayakan kebiasaan membaca di kalangan siswa maupun kalangan masyarakat luar, misalnya dengan mendirikan perpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum, mengadakan pameran buku, dan seminar yang bertujuan untuk menggairahkan minat baca siswa dan masyarakat pada umumnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka jelaslah pengajaran membaca di sekolah memegang peranan penting dalam meningkatkan prestasi siswa. Oleh karena itu, perlunya pembinaan dan pengembangan, serta perhatian khusus pada Guru Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa.
Salah satu teknik membaca yang ingin  diterapkan dalam pengajaran membaca adalah dengan teknik SQ3R, karena teknik ini dianggap efektif jika digunakan dalam pengajaran membaca. Penerapan teknik membaca SQ3R pembaca lebih cepat menguasai keseluruhan isi bahan bacaan tersebut dalam waktu yang relatif singkat.

1.2    Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Teknik membaca SQ3R ?
2.      Bagaimanakah penerapan Teknik Membaca SQ3R ?

1.3    Tujuan
1.      Menjelaskan Teknik Membaca SQ3R.
2.      Penerapan Teknik Membaca SQ3R.



BAB II
PEMBAHASAN

1.1    Pengertian Membaca

Membaca sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa merupakan suatu masalah yang mendapat banyak perhatian dalam kehidupan manusia. Perhatian ini berakar kepada kresadaran akan pentingnya arti, nilai, dan fungsi membaca dalam kehidupan bermasyarakat. Hal inilah yang menyebabkan beraneka ragamnya pengertian membaca.
Membaca adalah pengucapan kata-kata dan perolehan kata dari bahan cetakan. Kegiatan ini melibatkan analisis dan pengorganisasian berbagai keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya pelajaran, pemikiran, pertimbangan, perpaduan, dan pemecahan masalah yang berarti menimbulkan penjelasan informasi bagi pembaca.
Tarigan (1985 : 32) memberiakan pengertian membaca sebagai berikut, “ Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata;kata atau bahan tulis  dan memetik serta memahami arti yang terkandung didalam bahan yang tertulis.”
Selanjutnya Soedarsono (1993: 4) mengemukakan bahwa membaca adalah “aktivitas yang kompleks dengan mengarahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah, meliputi: orang harus menggunakan pengertian, khayalan, dan mengamati dan mengingat-ingat.”
Berdasarkana uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses berpikir yang termasuk di dalamnya memahami, menceritakan menafsirkan arti dari lambang-lambang tertulis dengan melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, dan ingatan.

2.2    Strategi Pembelajaran Membaca
Pembelajaran membaca di sekolah menekankan pada tujuan pemahaman, penyerapan pemerolehan kesan dan pesan atau gagasan yang tersurat. Untuk tujuan tersebut seorang siswa harus dapat mengenali kata demi kata, pemahaman kelompok kata atau frasa, kalusa, kalimat atau teks secara keseluruhan. Kegiatan membaca dilaksanakan di sekolah melibatkan pemikiran, penataran, emosi dan disesuaikan dengan tema dan jenis bacaan yang dihadapinya.
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani “strategia” berarti ilmu siasat (perang), akal . Kamus Besar bahasa Indonesia (2004) mengartikan strategi sebagai (1) ilmu siasat perang, (2) siasat perang, (3) bahasa percakapan akal (tipu muslihat) untuk mencapai sesuatu maksud. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu landasan pendekatan. Strategi mengajar adalah siasat yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Strategi menghasilkan pendekatan. Pendekatan melahirkan metode yang membuat teknik. Ketiga bagian ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
Strategi pembelajaran adalah tindakan guru melaksanakan rencana mengajar. Usaha guru dalam menggunakan variabel pembelajaran (tujuan, bahan, metode, alat, dan evaluasi) agar dapat mempengaruhi siswa untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Suatu pembelajaran dikatakan efektif dan efisien, apabila unsur pendukung belajar dapat diintegrasikan ke dalam suatu wadah yang dapat menjalin aspek-aspek secara bersama-sama dalam rangkaian yang berurutan. Pelaksanaan pembelajaran menekankan perubahan tingkah laju melalui hubungan timbal balik antara guru dengan siswa.
Adapun strategi yang dibuat oleh guru sebelum proses belajar-mengajar haruslah meliputi pendekatan metode, dan teknik. Pendekatan adalah kebijaksanaan dalam melaksanakan pembelajaran yang memberikan arah dan corak. Pendekatan dalam pembelajaran bahasa berkaitan dengan teori-teori tentang hakikat bahasa dan pembelajaran bahasa sebagai landasan pembelajaran bahasa. Pendekatan bersifat aksiomatik, metode bersifat prosedural, artinya penerapan suatu metode dalam pembelajaran materi bahasa Indonesia.
Pendekatan yang dipoergunakan dalam proses belajar-mengajar membaca di sekolah adalah pendekatan komunikatif dan integratif. Tercapainya tujuan pembelajaran tergantung efektif tidaknya metode yang dipergunakan guru dalam proses pembelajaran membaca tersebut. Teknik pembelajaran dapat dilihat ketika proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung. Terjadinya komunikasi antara guru dan siswa adalah interaksi yang normal Teknik permbelajaran keterampilan berbahasa dapat berhasil apabila memenuhi syarat seperti menarik, terarah, dan memancing ide siswa, serta mudah dipahami.

2.3    Penerapan Teknik Membaca SQ3R
Sistem membaca SQ3R dikemukakan oleh Prancis P. Robinson tahun 1941, merupakan sistem membaca yang semakin populer digunakan orang. SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah: (1) Survey, (2) Question, (3) Read, (4) Recite atau Recall, dan (5) Review. Dalam sistem SQ3R ini sebelum membaca terlebih dahulu kata survey bacaan untuk mendapatkan gagasan umum yang akan kita baca. Lalu mengajukan dengan berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya kita harapkan terdapat dalam bacaan tersebut kita akan lebih mudah memahami bacaan dan selajutnya dengan mencoba mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita akan mengusai, mengingat lebih lama.
Menurut para ahli, dalam memperlancar proses membaca, seorang pembaca harus memiliki modal, yaitu pengetahuan dan pengalaman, kemampuan berbahasa, pengetahuan tentang teknik membaca (Nurhadi, 1987:123).
Tampubolon (1987:165) menyampaikan bahwa sebelum membaca jenis buku perlu diketahui jenis buku, karena akan membantu kita dalam membuat dugaan tentang isi buku dan dalam menentukan sikap dan cara membacanya, struktur buku juga perlu diketahui, karena pengetahuan ini juga dapat membantu dalam pemahaman pikiran-pikiran yang dikemukakan oleh pengarang dan bermanfaat dalam menemukan informasi-informasi tertentu tentang buku itu.
Dari dua pendapat tersebut sangat jelas cenderung kepada teknik membaca sebagai alat, alat yang dapat digunakan dalam mencerna bahan tulisan. Realisasinya berupa seperangkat keterangan keterampilan untuk mengolah setiap aspek bacaan menjadi sesuatu bacaan yang bermakna bagi pembaca.
Secara garis besar Nurhadi (1987:128) menyampaikan bahwa tentang teknik membaca itu meliputi: (1) pengetahuan tentang aspek-aspek keterampilan membaca, (2) pengetahuan tentang teknik membaca cepat, dan (3) pengetahuan tentang membaca telaah ilmiah. Pengetahuan tentang membaca ilmiah meliputi pengetahuan tentang teknik-teknik membaca telaah terhadap buku-buku ilmiah, salah satunya adalah teknik SQ3R.
Teknik pengajaran membaca yang digunakan kelas tinggi ialah metode telaah tugas atau SQ3R sesuai dengan namanya, teknik ini merupakan singkatan dari setiap tahap masing-masing langkah yang harus dilalui oleh seorang pembaca buku-buku ilmiah secara intensif. Tahapan-tahapan itu meliputi Survey, Question, Read, Recite, and Review.

1.         Survey
Sebelum terjun membaca, sediakan waktu beberapa menit untuk mengenal keseluruhan anatomi buku, caranya dengan membuka-buka buku secara cepat dan keseluruhan yang langsung tampak mata. Yang dimaksud anatomi buku meliputi (1) bagian Preliminaris, Daftar Isi, daftar Tabel, dan pendahuluan, (2) bagian isi buku (bagaimana buku tersebut ditata) apakah terbagi dalam bab-bab yang disertai bagian bab yang lebih kecil? Apakah setiap bab disertai dengan kesimpulan-kesimpulan? Apakah setiap bab disertai dengan pertanyaan-pertanyaan? (3) bagian akhir buku (Apakah pada bagian akhir buku ada bab khusus yang berisi kesimpulan? Apakah disertai dengan daftar pustaka?. Kesemuanya harus diteliti dengan sekilas, minimal untuk mengenal seberapa tinggi tingkat kepercayaan buku tersebut.

2.         Question
Susunlah sejumlah pertanyaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan judul dan sub judul buku. Tujuannya untuk mengarahkan pikiran pada bidang yang akan dimasuki agar pembaca bersikap aktif dalam membaca dan tidak hanya mengikuti saja pada apa yang dikatakan pengarang. Kalau perlu bersikap ragu atau mengingkari apa yang dikatakan pengarang sambil nanti melihat buktinya.

3.         Read
Setelah melewati tahp survey dan timbul beberapa pertanyaan yang Anda harapkan akan mendapat jawaban di bacaan yang Anda hadapi. Langkah berikutnya adalah read (membaca). Jadi, membaca itu bukan langkah pertama atau satu-satunya langkah untuk mengetahui bacaan. Cara membaca pun bukan membaca seperti novel, hanya mengukut apa yang sedang berlangsung melainkan secara kritis.
Pada tahap ini konsentrasi pada penguasaan ide pokok serta detail yang penting yang mendukung ide pokok. Perlambat cara membaca Anda di bagian-bagian yang penting atau yang Anda anggap sulit percepat kembali pada bagian-bagian yang tak penting atau
telah anda ketahui.

Pada tahap membaca ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.        Jangan membuat catatan-catatan. Ini akan memperlambat Anda dalam membaca.
2.        Jangan membuatr tanda-tanda seperti garis bawah pada kata maupun frase tertentu bisa jadi setelah Anda selesai membaca membaca acak kali ternyata Anda salah memilihnya. Kalau memang ada yang menarik atau Anda anggap penting cukup beri tanda silang dipinggir halaman dulu. Untuk kemudian dapat dicek kembali.
Pada tahap ini konsentrasikan diri untuk mendapatkan ide pokoknya serta mengetahui detail yang penting
, serta perhatikan kata-kata kunci, gagasan utama, dan kesimpulan-kesimpulan yang dibuat pengarang. Jika perlu garis bawahilah hal-hal yang penting.

3.         Recite
Setalah selesai membaca suatu bagian, berhentilah sejenak. Dan cobalah menjawab perrtanyaan-peertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal penting dari bab itu. Anda dapat membuat catatan seperlunya. Jika masih mengalami kesulitan, ulangi membaca bab itu sekali lagi. Sebelum menginjak langkah selanjutnya, pastikan empat langkah itu. Anda jalani dengan benar, sekalipun bahan itu mudah dimengerti, tahap mengutarakan kembali hal-hal penting itu jangan dilewatkan agar tidak mudah  kita lupakan. Berapa lama untuk tahap ini? Anda perlu menyediakan waktu setelah dari membaca. Hal ini bukan merupakan pemborosan waktu, melainkan memang diperlukan untuk tahap ini, justru pembaca yang hanya membaca sekedar membaca itu memboroskan waktu. Sekalipun mereka mengerti apa yang dibaca, tetapi akan segera melupakannya.





4.         Review
Melihat kembali keseluruhan isi buku. Maksudnya bukan membaca serta meneliti untuk kedua kalinya, melainkan bacalah kembali hal-hal yang kita beri tanda. Terutama hal-hal yang garis bawahi, bertujuan melihat barang kali ada hal-hal yang terlewatkan. Dapatkah kiranya kita membuat skema isi buku dan tema keseluruhannya? Juga bagaimana penilaian kita terhadap buku yang baru saja kita baca? (Nurhadi, 1987:131).
Dari penjelasan di atas, bahwa model pembelajaran membaca pemahaman dengan model SQ3R lebih mengarah pada kegiatan siswa, guru hanya memberi tugas kepada siswanya untuk menelaah suatu buku dan memberikan kepada siswa tentang cara memahami isi buku tersebut yang kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan >sebagai evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami wacana yang telah dilakukan tersebut.















BAB III
KESIMPULAN

3.1    Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan pada makalah di atas dapat disimpulan sebagai berikut :

1.         Membaca adalah proses berpikir yang termasuk di dalamnya memahami, menceritakan menafsirkan arti dari lambang-lambang tertulis dengan melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, dan ingatan.

2.         Pengajaran membaca di sekolah atau pun di masyarakat luar memegang peranan penting dalam meningkatkan prestasi para pembaca tersebut. Oleh karena itu, perlunya pembinaan dan pengembangan, serta perhatian khusus pada Guru Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa ataupun masyarakat luar.

3.         Penerapan Teknik Membaca SQ3R ini merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah: (1) Survey, (2) Question, (3) Read, (4) Recite atau Recall, dan (5) Review. Sebelum membaca terlebih dahulu disurvey bacaan untuk mendapatkan gagasan umum yang akan kita baca. Lalu mengajukan dengan berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya kita harapkan terdapat dalam bacaan tersebut, kita akan lebih mudah  memahami bacaan dan selajutnya dengan mencoba mengutarakan dengan  kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita akan mengusai, mengingat lebih lama.










DAFTAR PUSTAKA

Soedarsono. 1993. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tampubolon, D.P. 1990. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung : Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1983. Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa.
Wiryodijoyo, Suwarsono. 1989. Membaca Strategi Pengantar dan Tekniknya. Jakarta : Depdikbud.



Recent Post

Popular Posts

Comments

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Joice - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger