Pengendalian
Internal
Pengendalian
Internal mencakup rencana organisasi serta metode-metode terkait dan pengukuran
yang diadopsi perusahaan untuk :
- Melindungi aset dari
pencurian, perampokkan, dan penyalahgunaan oleh karyawan.
- Meningkatkan keakuratan dan kebenaran
pencatatan akuntansi. Hal ini dapat dilakukan dengan
menurunkan resiko kesalahan dan ketidakteraturan dalam proses
akuntansinya.
Prinsip-Prinsip
Pengandalian Internal
- Pembentukan Tanggung jawab
Karakteristik
penting dalam pengendalian internal adalah penyerahan tanggung jawab kepada
karyawan tertentu. Pengendalian akan efektif
jika hanya satu orang yang bertanggung jawab pada sebuah pekerjaan
tertentu.
- Pemisahan Tugas
Terdapat 2 penerapan
yang sering dilakukan dari prinsip ini :
- Aktivitas-aktivitas
tertentu seharusnya ditugaskan ke orang yang berbeda-beda
- Penciptaan
akuntabilitas (dengan pencatatan) atas aset yang seharusnya terpisah dari
penjagaan fisik aset tersebut.
- Prosedur Dokumentasi
a. Dokumen
memberikan bukti terhadap transaksi dan
peristiwa yang sudah terjadi.
b. Dokumen
seharusnya diberi nomor terlebih dahulu dan seluruh dokumen seharusnya
dihitung.
c. Dokumen
yang merupakan dokumen sumber untuk jurnal akuntansi seharusnya diserahkan
dengan benar ke departemen akuntansi.
- Pengendalian Fisik, Mekanik, dan Elektronik
a. Pengendalian
fisik sangat terkait dengan perlindungan aset.
b. Pengendalian
mekanik dan elektronik juga melindungi aset, sebagian mempertinggi keakuratan
dan kebenaran pencatatan akuntansi.
- Verifikasi Independen
•
Verifikasi seharusnya dilaksanakan
setiap periodik atau mendadak.
•
Verifikasi seharusnya dilaksanakan oleh
seseorang yang independen atas karyawan yang bertanggung jawab atas informasi
terkait.
- Pengendalian Lainnya
•
Mengikat karyawan yang memegang kas.
•
Merotasi tugas karyawan dan meminta
karyawan unutk mengambil cuti.
Kas
Kecil
q Kas
kecil adalah dana kas yang digunakan untuk membayar jumlah pengeluaran yang
relatif kecil namun tetap menjaga pengendalian secara memuaskan.
q Operasional kas kecil yang sering disebut
dengan sistem imprest, mencakup tiga tahap, yakni (1) membentuk dana, (2) melakukan pembayaran
dari dana yang telah dibentuk, (3) mengisi ulang dana.
Pembentukan Dana Kas Kecil
Terdapat dua tahap pokok dalam pembentukan dana kas
kecil, yaitu :
•
Memilih petugas pemegang kas kecil yang
bertanggung jawab atas dana.
•
Menentukan jumlah dana yang diperlukan
(biasanya dana yang ditentukan adalah untuk mengantisipasi pengeluaran untuk
periode 3-4 minggu ke depan).
Berikut ayat jurnal untuk pembentukan dana :
1 Maret Kas
Kecil xx
Kas xx
(Membentuk
dana kas kecil)
Untuk membentuk dana, utang cek ke penjaga
(kustodian) kas kecil diterbitkan sebesar jumlah yang ditentukan tersebut.
Kustodian mencairkan cek dan menyimpan dana kas
kecil tersebut.
Melakukan
Pembayaran Dari Dana
Penjaga (kustodian) dana kas kecil memiliki wewenang
untuk melakukan pembayaran dari dana tersebut sesuai dengan kebijakan
manajemen.
Setiap pembayaran dari dana harus didokumentasikan
pada tanda terima kas kecil yang telah diberi penomoran sebelumnya.
Mengisi
Ulang Dana Kas Kecil
Ketika uang pada kas kecil mencapai tingkat minimum,
dana diisi ulang.
Permohonan pengisian ulang dana kas kecil ini
dilakukan oleh kustodian kepada bendahara yang sebelumnya telah meringkas
pembayaran-pembayaran yang telah dilakukan.
Dana yang diisikan tersebut berjumlah sama pada saat
pembentukan dana.
Berikut ayat jurnal untuk pengisian ulang dana :
15 Maret Beban-beban xx
Kelebihan
dan kekurangan kas xx
(jika
ada)
Kas xx
(mengisi
ulang dana kas kecil)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !