Headlines News :
Home » » APAKAH IMAN ITU ?

APAKAH IMAN ITU ?

Written By Unknown on 12.26.2012 | 17:01






Menurut ajaran Islam, apakah yang dinamakan “Al Iman” itu ?
Jadi yang ditanyakan ialah soal Iman menurut ajaran Islam, bukan :
  •              Menurut pendapat umum.

  •             Menurut pendapatnya Si A.

  •             Menurut pendapatnya Si B.

  •             Menurut pendapatnya Si C.

  •         Menurut pendapatnya Fulan atau Fulana.




Menurut ajaran Islam, yang dinamakan Iman itu ialah satu-kesatuan utuh dari 3 unsur atau 3 komponen, yaitu :
1.    Unsur : “Iqroorun Bil Lisaani”.

2.    Unsur : “Tashdiiqun Bil Qolbi”.

3.    Unsur : “Amalun Bil Arkaani”.

- Unsur yang pertama : “Iqroorun Bil Lisaani” artinya : Ikrar dengan lesan.

- Unsur yang kedua : “Tashdiiqun Bil Qolbi” artinya : Menyatakan benar didalam hati terhadap apa yang telah diikrarkan didalam lesan.

- Unsur yang ketiga : “Amalun Bil Arkaani” artinya : Mengamalkan dengan seluruh anggauta badan.

Kalau hanya “Iqroorun Bil Lisaani” saja, ini tidak bisa dinamakan Iman, begitu juga kalau hanya “Tashdiiqun Bil Qolbi” saja, inipun juga tidak bisa dinamakan Iman, begitu juga kalau hanya “Amalun Bil Arkaani” saja, inipun tidak bisa dinamakan Iman. Jadi yang dinamakan Iman ialah satu-kesatuan utuh dari 3 unsur diatas, yakni :
1. “Iqroorun Bil Lisaani”.
2. “Tashdiiqun Bil Qolbi”.
3. “Amalun Bil Arkaani”.

Hal ini sebagaimana dawuhnya Nabi Muhammad SAW. keterangan dari Siti ‘Aisyah, yang diriwayatkan oleh Imam Syairozi, yang berbunyi :
QOOLA ROSUULULLOOHI SHOLLALLOOHU ‘ALAIHI WASALLAM : AL IIMAANU BILLAAHI AL-IQROORU BILLISAANI WATASHDIIQUN BIL QOLBI WA’AMALUN BIL ARKAANI.
(‘An Aisyah) Rowahusy-Syairozi. (Kitab Jami’us Shoghir / Jilid / I / Bab Huruf Alif Lam)
Artinya : “     Bersabda Rosululloh SAW : Iman terhadap Alloh itu ialah ikrar dengan lesan, dan menyatakan benar dengan hati, dan mengamalkan dengan anggauta badan”.

Jadi Iman itu ialah satu-kesatuan dari 3 unsur : Iqroorun Bil Lisaani, Tashdiiqun Bil Qolbi dan Amalun Bil Arkaani. Kalau hanya Iqroorun Bil Lisaani saja tidaklah bisa dinamakan Iman, seperti tersebut dalam Al Qur-an surat Al Baqoroh ayat 8.
WAMINANNAASI MAN YAQUULU AAMANNA BILLAAHI WAL YAUMIL AAKHIRI WAMAAHUM BIMU`MINIIN.
Artinya : “     Dan sebagian manusia ada yang lesannya berkata : Aku beriman kepada Alloh dan beriman kepada Hari Akhir, dan tiadalah mereka itu orang-orang yang beriman”.

Ayat diatas menerangkan ; kalau hanya lesan saja yang berkata : Beriman, tanpa adanya unsur Tashdiiqun Bil Qolbi dan Amalun Bil Arkaani, maka belum dinamakan beriman. Jadi baru bisa dinamakan beriman, kalau pada diri seseorang tersebut sudah utuh satu-kesatuan dari tiga unsur tersebut. Ini pengertian Iman menurut Hadits Rosululloh SAW.

Bisa juga kita mengambil perumpamaan “Sambal”. Kita mengetahui, bahwa :
·         Sambal itu bukan lombok saja.
·         Sambal itu bukan terasi saja.
·         Sambal itu bukan garam saja.
Akan tetapi yang dinamakan “Sambal” itu ialah satu-kesatuannya 3 unsur diatas, yakni : unsur lombok, unsur terasi dan unsur garam yang diulek/dihaluskan menjadi satu-kesatuan sehingga rasa pedas, rasa getar, dan rasa asin. Inilah yang dinamakan “Sambal” rasanya gembel.

Jadi Sambal itu bukan mutlak lomboknya, bukan juga mutlak terasinya, bukan mutlak garamnya, tapi satu-kesatuan dari lombok, terasi dan garam menjadi satu / Ittihad, barulah ini yang disebut Sambal. Kalau yang kebanyakan itu lomboknya, maka ya kepedasan, dan kalau yang kebanyakan unsur garamnya, maka keasinan. Akan tetapi tidak ada yang kapok karena kepedasan sambal dan asinnya garam.

Biasanya orang tua-tua itu membuat istilah : “Saya sudah kenyang makan asam garam”. Ini bukan berarti orang tua-tua itu tidak mau garam lagi, justeru kalau makan sesuatu kalau tidak banyak garamnya, maka makanan itu katanya tidak terasa. Ini hanya peribahasa saja.

Kembali ke pokok Bahasan, jadi yang dinamakan Iman itu ialah satu kesatuan dari: Iqroorun Bil Lisaani, Tashdiiqun Bil Qolbi dan Amalun Bil Arkaan.

Dan Rosululloh juga pernah dawuh mengenai masalah Iman :
QOOLA ROSUULULLOOHI SHOLLALLOOHU ‘ALAIHI WASALLAM : LAISAL IIMAANI BITTAMANNI WALAA BITTAHALLI WALAKIN HUWA MAA WAQORO FIL QOLBI
Artinya : “Bersabda Rosululloh SAW : Bukanlah iman itu mengharap dalam hati, dan bukan hiasan. Akan tetapi iman itu ialah sesuatu yang menetap dalam hati”.

ISTILAH LAIN DARI IMAN.

Dan istilah lain, Iman itu ialah satu-kesatuan dari 3 Syahadat, yakni :
1. Syahadatun Bil Qouli artinya penyaksian dengan lesan.
2. Syahadatun Bil Qolbi artinya penyaksian dengan hati.
3. Syahadatun Bil Arkaan penyaksian dengan seluruh anggauta badan.

Oleh : Si Pincang


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Recent Post

Popular Posts

Comments

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Joice - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger